TUGAS SOSIOLOGI FENOMENA RIVALITAS SUPPORTER KLUB SEPAK BOLA VIKING DENGAN THE JACK
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Fenomena rivalitas antar supporter sepak bola Indonesia selalu menimbulkan rasa benci di benak kedua belah pihak. Contoh fenomena rivalitas supporter sepak bola Indonesia yaitu antara pendukung club sepak bola PERSIJA Jakarta yang sering dengar dengan nama “The Jack” dengan pendukung club sepak bola PERSIB Bandung yang sering kita dengar dengan nama “Viking”. Bagaimana perseteruan Viking dengan The jack bermula? Mengapa timbul rasa benci dari dalam benak masing-masing dari mereka? Hinggga kini, keduanya masih saja berseteru. Bahkan semakin meruncing. Penyebabnya sepele dan manusiawi, rasa iri. Iri hati dan siriklah yang membuat kedua kubu ini bermusuhan. Rentang waktu 1985 hingga 1995 adalah masa keemasan PERSIB. Sementara Viking yang berdiri tahun 1993 begitu setia mendukung klub kebanggaan warga Jawa Barat itu. Dimanapun PERSIB bermain, disitu pasti ada Viking. Termasuk jika bermain di Jakarta. Semua menjadi lautan biru. Inilah yang membuat anak muda ibukota iri. Selain kejayaan PERSIB kala itu, kesetiaan Viking membuat hati mereka panas. Saat itu muda-mudi betawi baru mampu membentuk kelompok kecil bernama PERSIJA Fans Club. Walaupun begitu, kebesarkepalaan mereka sudah sangat menjadi. Hingga terjadilah insiden di stadion menteng. Saat PERSIJA menjamu Maung Bandung pada liga Indonesia kedua. Viking membirukan ibukota dengan sekitar 9000 anggotanya. Sementara PERSIJA Fans Club hanya berjumlah tak lebih dari 1000 orang. Rupanya bocah-bocah Betawi itu tak rela kandagnya dikuasai oleh supporter lain. Merekapun membuat ulah seakan lupa dengan jumlah mereka yang tak lebih dari 10% anak-anak Bandung. Hingga akhirnya mereka mendapat akibatnya. Dengan kuantitas yang hanya satu tribun VIP, lemparan batu diarahkan Viking pada lokasi mereka menonton. Dan itu dilakukan Viking di Jakarta. Hal yang tidak berani dilakukan bocah Jakarta di Kota Kembang. Singkat cerita pada tahun 1997, muda-mudi Jakarta ikut-ikutan membentuk perkumpulan supporter. Hingga saat ini perseteruan atara kedua kelompok itu masih terus belanjut. Viking yang memiliki anggota terbanyak di Indonesia, memiliki kreatifitas tinggi, terbukti dengan julukan “Bandung kota mode,music dan seniman” dengan The Jack yang memiliki title kota ibu kota. Entah kapan ini akan berakhir. Menarik sekali membahas pertemuan PERSIB dengan PERSIJA karena kedua klub ini merupakan klub legendaries yang memiliki sejarah besar sejak jaman perserikatan dulu. Rivalitas supporter sepak bola di luar negri berbeda dengan di Indonesia . di Indonesia para supporter saling membenci supporter lain. Seperti yang kita lihat di media sosial banyak terbentuk grup atas nama antiViking atau antiJack, bukan anti PERSIJA atau anti PERSIB. Lain hal dengan supporter di luar negri, disana yang dibenci adalah klubnya. Setiap kubu memiliki versi certa dan statement masing-masing, dimana rata-rata memiliki perbedaan. Statement di atas adalah salah satu statement yang sedikit kontroversial, tapi bagaimana cara kita memandangnya mudah-mudahan ke arah positif. Tak sedikit orang atau kubu tertentu terprovokasi oleh statement tertentu yang mengakibatkan ke arah perpecahan atau kerusuhan yang mengakibatkan kerugian. Bahkan kerugian dipihak-pihak yang tidak terlibat.
PEMBAHASAN
TERBENTUKNYA KELOMPOK SUPPORTER
Dalam kajian ilmu sosiologi, fenomena konflik supporter klub sepak bola PERSIB dengan PERSIJA tersebut merupakan salah satu konflik antara kelompok sosial. Supporter merupakan contoh tipe kelompok sosial asosiasi. Menurut Robert Biestedt, kelompok sosial asosiasi adalah kelompok sosial yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal.. Masing-masing memiliki persamaan kepentingan pribadi dan kepentingan bersama yaitu mendukung klub idolanya dan juga nama ikatan yang formal, dikatakan formal karena setiap supporter telah mengakui nama ikatan dari masing-masing klub. penyebab terbentuknya kelompok supporter klub sepak bola di Indonesia berasal dari berbagai faktor. Ada 3 teori terbentuknya kelompok sosial ini yaitu adanya identitas kelompok, kedekatan dan keseimbangan.
1. Teori Identitas Kelompok
Teori yang dikembangkan oleh D.L. Horowitz (1939) ini mengemukakan bahwa individu-individu dapat mengelompok karena memiliki kesamaan identitas etnis atau suku bangsa. Seperti yang kita ketahui bahwa pendukung PERSIB adalah mayoritas orang Bandung Jawa Barat yang beretnis Sunda. Dalam teori ini alasan supporter mendukung klub kebanggaanya adalah karena kesamaan etnis Meskipun mereka tidak tinggal di daerah tempat klub itu berada mereka tetap akan mendukung klub yang mengatas namakan etnisnya. Berbeda dengan pendukung PERSIJA, mereka adalah masyarakat Jakarta yang mayoritas etnis betawi.
2. Teori Kedekatan
Teori ini dikemukakan oleh Fred Luthans (1939) asumsi teori kedekatan ini ialah bahwa seorang berkelompok dengan orang lain disebabkan adanya kedekatan ruang dan daerah. Salah satu alasan seorang supporter mendukung klub kebanggaannya yaitu karena adanya faktor kesamaan daerah. Masyarakat Jawa Barat sudah pasti akan mendukung PERSIB dikala klub tersebut bertanding. Sama halnya dengan masyarakat Jakarta yang akan mendukung PERSIJA saat klub tersebut bertanding.
3. Teori Keseimbangan
Teori keseimbangan dari Theodore M. Newcomb (1903-1984) berasumsi bahwa seseorang tertarik untuk berkelompok dengan orang lain atas dasar adanya kesamaan-kesamaan tertentu, misalnya kesamaan sikap menghadapi suatu objek (tujuan) maupun kesamaan agama, ideologi, gaya hidup, pekerjaan, status sosial dan lain-lain. Teori ini dapat dijadikan alasan mengapa seseorang ingin menjadi supporter klub sepak bola yaitu dalam melihat suatu objek. Gaya bermain pada masing-masing klub bisa dijadikan alasan mengapa seseorang suka dan akhirnya menjadi supporter sepak bola. Masyarakat bebas memilih klub mana yang disukai untuk dijadikan klub kebanggaanya.
SUPPORTER SEPAK BOLA SEBAGAI KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR
Salah satu bentuk kelompok sosial tidak teratur adalah kerumunan. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Sedikit banyaknya kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan selama telinga dapat mendengarnya. Kerumunan tersebut akan segera mati, orang-orangnya bubar, dan karena itu kerumunan merupakan kelompok sosial yang bersifat sementara (temporer). Setiap kenyataan adanya manusia berkumpul, sampai batas-batas tertentu juga menunjuk pada adanya suatu ikatan sosial tertentu. Walaupun mereka berada dan berjumpa di satu tempat secara kebetulan, misalnya di stadion sepak bola, namun kesadaran akan adanya orang lain telah membuktikan bahwa ada semacam ikatan sosial. Kesadaran tersebut telah menimbulkan peluang-peluang untuk dapat merasakan perasaan orang lain yang berada di tempat yang sama. Dalam hal ini supporter sepak bola adalah contoh nyata kerumunan, mereka hadir secara fisik di stadion saat pertandingan klub kebanggaanya bertading dan akan dan akan segera mati atau bubar saat pertandingannya selesai. Ikatan sosial akan terbentuk saat para supporter duduk menonton pertandingan meskipun hanya kebetulan dan tidak saling mengenal tetapi mereka memiliki tujuan yang sama yaitu mendukung klub yang sama, bukti adanya ikatan sosial yang terjadi pada saat itu ialah para supporter yang berkumpul mendukung klub yang sama akan berkumpul menjadi satu kerumunan. Mereka yang mendukung PERSIJA maupun PERSIB secara tidak sengaja pasti akan bergabung dengan sesama supporter PERSIJA atau PERSIB meskipun secara kebetulan dan tidak saling kenal karena mereka mempunyai kesadaran akan adanya orang lain yang memiliki tujuan yang sama dengannya saat berada di tempat itu.
Kerumunan jelas tidak terorganisasi. Ia dapat mempunyai pimpinan, akan tetapi tidak mempunyai sistem pembagian kerja maupun sistem pelapisan sosial. Artinya interaksi didalamnya bersifat spontan dan tidak terduga, serta orang-orang yang hadir berkumpul mempunyai kedudukan sosial yang sama. Identitas sosial seseorang biasanya tenggelam apabila orang yang bersangkutan ikut serta dalam kerumunan. Supporter adalah kerumunan yang tidak terorganisasi meskipun mempunyai suatu ikatan sosial karena hanya bersifat sementara, mereka tidak membutuhkan sistem organisasi karena tidak ada pembagian kerja maupun pelapisan sosial. Kedudukan sosial yang ada pada masing-masing akan hilang dan menjadi sama yaitu sebagai supporter. Meskipun begitu mereka sebuah kerumunan supporter mempunyai pimpinan. Dalam hal ini tugas seorang pimpinan supporter adalah bertanggung jawab terhadap semua anggota, mengkontrol agar tidak terjadi konflik dengan supporter lawan dan memberikan pemahaman kepada anggotanya untuk selalu menjunjung nilai sportivitas dan perdamaian dalam setiap pertandingan.
MASYARAKAT SEBAGAI SEORANG SUPORTER
Salah satu alasan utama terbentuknya kelompok supporter adalah karena adanya keinginan untuk mendukung klub dari daerah yang ditempatinya. PERSIB adalah klub sepak bola yang berasal dari Bandung maka mayoritas suporternya adalah masyarakat Jawa Barat terutama Bandung. Begitu juga dengan PERSIJA yang berasal dari Jakarta maka mayoritas suporternya adalah warga Jakarta. Dengan demikian masyarakat setempat adalah penyebab utama dalam terbentuknya kelompok supporter. Masyarakat setempat adalah sebuah terjemahan dari istilah community, yaitu istilah yang menujuk pada sebuah desa, kota, suku atau bangsa. apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa sehingga sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tersebut dapat dikatakan masyarakat setempat. Masyarakat setempat adalah suatu suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu. Dasar-dasar daripada masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan masyarakat tersebut. Suatu masyarakat setempat pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal (wilayah) tertentu. Walaupun sekelompok manusia merupakan masyarakat pengembara akan tetapi pada saat tertentu anggota-anggotanya pasti berkumpul pada suatu tempat tertentu. Dengan demikian salah satu tujuan masyarakat sebagai seorang supporter sebagai sarana pertemuan antara masyarakat pengembara yang memiliki kesamaan asal daerah. Contoh seorang supporter PERSIB dari Bandung yang sedang merantau ke Lampung ingin menonton laga pertandingan PERSIB yang diadakan di kota Palembang setelah sampai di sana ia bertemu dengan sesama supoter PERSIB yang juga berasal dari Bandung meskipun mereka tidak saling mengenal. Dalam contoh ini terlihat bahwa terbentuknya sebuah kelompok sosial bisa berasal dari kesamaan asal daerah.
Secara garis besar masyarakat setempat berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahi hubungan antara hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu. Jadi dalam kelompok supporter meskipun ada kelompok supporter lain yang dianggap lebih bagus, dalam diri masyarakat akan tetap timbul perasaan untuk memilih klub daerah asalnya karena klub itulah yang akan memberikan kebanggaan bagi daerah asalnya. Perasaan demikian yang pada hakikatnya merupakan identifikasi dengan tempat tinggal dengan perasaan komuniti (community sentiment). Unsur perasaan komuniti (community sentimen) antara lain :
a. Seperasaan : Unsur seperasaan akibat seseorang berusaha untuk mengidentifikasi dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut, sehingga semua dapat menyebutkan dirinya sebagai “kelompok kami”, “perassaan kami” dan lain sebagainya. Perasaan demikian terutama timbul apabila orang-orang tersebut mepunyai kepentingan yang sama.
b. Sepenangungan : Setiap individu sadar akan perannya dalam kelompokdan keadaan masyarakat sendiri memungkinkan perannya dalam kelompok dijalankan, sehingga dia mempunyai kedudukan yang pasti dalam kelompok tersebut
c. Saling memerlukan : Individu yang tergabung dalam masyarakat setempat merasakan dirinya tergantung pada “komuniti”-nya yang merupakan kebutuhan fisik maupun kebutuhan-kebutuhan psikologis, kelompok-kelompok yang tergabung dalam masyarakat setempat tadi memenuhi kebutuhan fisik seseorang, misalnya atas makanan dan transportasi. Secara psikologis, individu akan mencari perlindungan pada kelompoknya apabila dia berada dalam ketakutan, dan lain sebagainya.
Unsur-unsur perasaan community ini dapat diterapkan dalam kelomppok supporter, karena melalui klub didukung oleh seorang supporter maka orang bisa mengetahui darimana asal supporter tersebut.
SUPORTER DALAM DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial bukan merupakan kelompok statis. Setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan. Untuk meneliti gejala tersebut, perlu ditelaah lebih lanjut perihal dinamika kelompok sosial tersebut. Beberapa kelompok sosial sifatnya lebih stabil daripada kelompok sosial lainnya, dengan kata lain strukturnya tidak mengalami perubahan-perubahan yang mencolok. Ada pula kelompok kelompok sosial yang mengalami perubahan-perubahan secara cepat, walaupun tidak ada pengaruh-pengaruh dari luar. Akan tetapi pada umumnya, kelompok sosial mengalami perubahan sebagai akibat proses formasi ataupun reformasi dari pola-pola didalam kelompok tersebut, karena pengaruh dari luar. Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial terjadi karena konflik antar individu dalam kelompok atau karena adanya konflik antar bagian kelompok tersebut sebagai akibat tidak adanya keseimbangan antara kekuatan-kekuatan di dalam kelompok itu sendiri.
Di dalam dinamika kelompok, mungkin terjadi antagonisme antar kelompok. Apabila terjadi hal tersebut, maka secara hipotesis prosesnya adalah sebagai berikut :
1. Apabila kedua kelompok bersaing, maka stereotip,
2. Kontak antara kedua kelompok yang bermusuhan, tidak akan mengurangi sikap tindak bermusuhan tersebut,
3. Tujuan yang harus dicapai dengan kerja sama, akan dapat menetralisasikan sikap tindak bermusuhan,
4. Di dalam kerja sama mencapai tujuan, stereotip yang semula negative berubah menjadi positif
Dengan demikian supporter, yang merupakan salah satu contoh kelompok sosial akan terus mengalami perkembangan dan perubahan. Perubahan yang paling mencolok pada sebuah kelompok supporter adalah jumlah. Semakin banyak jumlah supporter dalam satu kelompok maka akan semakin kuat dukungan yang diberikan pada suatu klub sepak bola. Di dalam rivalitas antar supporter sering terjadi antagonisme antar kelompok, yang apabila terjadi akan menimbulkan suatu hipotesis proses yaitu yang pertama apabila dua supporter bersaing untuk saling mendukung klub kebanggaanya maka akan timbul stereotip, stereotip adalah penilaian terhadap seseorang berdasarkan presepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut dapat dikategorikan. Penilaian baik buruknya seseorang tergantung pada kelompok sosial yang diikutinya. Seperti dalam kelompok supporter, apabila kelompok tersebut serinng menimbulkan kerusuhan masyarakat akan menilai semua anggota supporter tersebut buruk begitu pula sebaliknya. Yang kedua, kontak antara kedua kelompok yang bermusuhan, tidak akan mengurangi sikap tindak bermusuhan tersebut. Meskipun terjadi suatu kontak antara kedua kelompok supporter tersebut kelompok tersebut akan tetap bermusuhan selama selama kontak tersebut tidak bersifat kerjasama atau menetralisasi. Yang ketiga, tujuan harus dicapai dengan kerja sama, akan dapat menetralisasikan tindak bermusuhan. Jadi apabila kedua supporter yang saling bermusuhan tersebut mempunyai keinginan untuk saling bekerja sama, hubungan yang tadinya bermusuhan kemungkinan akan bisa menghilang. Dan yang keempat, dalam kerjasama mencapai tujuan, stereotip yang semula negatif dapatberubah menjadi positif. Misalnya, sebuah kelompok supporter yang tadinya dianggap buruk oleh masyarakat kemudian melakukan kerjasama dengan supporter rival dengan tujuan untuk menciptakan kelompok supporter yang tertib dan aman. Setelah tujuan tersebut tercapai presepsi masyarakat terhadap kedua kelompok supporter tersebut yang sebelumnya buruk bisa berubah menjadi baik berkat kerjasama yang dilakukan. Masalah dinamika kelompok, juga menyangkut gerak atau perilaku kolektif. Gejala tersebut merupakan suatu cara berfikir, merasa dan beraksi suatu kolektiva yang serta-merta dan tidak berstruktur. Sebab-sebab suatu kolektiva menjadi agresif antara lain adalah :
1. Frustasi selama jangka waktu yang lama
2. Tersinggung
3. Dirugikan
4. Ada ancaman dari luar
5. Diperlakukan tidak adil
6. Terkena pada bidang-bidang kehidupan yang sangat sensitive
Sebab-sebab kolektiva itu sering terjadi dalam konflik supporter. Para supporter cenderung akan merasa frustasi saat tim yang didukungnya kalah, terlebih lagi jika kalah dengan supporter rival hal ini bisa jadi penyebab utama terjadinya konflik antar supporter. Supporter yang mendukung tim yang menang biasanya memamerkan kemenangan dengan cara merayakan, arak-arakan dan sebagainya, itu akan membuat supporter tim yang kalah tersinggung dan tidak menerima hasil yang diperoleh. Supporter yang kalah merasa dirugikan oleh tim yang mereka dukung karena timnya tidak mampu memberikan hasil yang diinginkan yaitu kemenangan.
KONFLIK YANG TERJADI AKIBAT DAMPAK DARI RIVALITAS SUPPORTER
Konflik antar kelompok terjadi ketika ada dan kepentingan sama atau berbeda dengan tujuan berbeda dari masing-masing kelompok. menururt teori realistis konflik (realistic conflict theory) bahwa dalam hubungan antar kelompok terdapat dua tujuan berbeda terhadap sesuatu yang sama. Hal ini menyebabkan setiap kelompok ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan mengorbankan kelompok lain. selain itu konflik antar kelompok juga dapat dijelaskan dengan teori identitas sosial. Teori ini melihat bahwa hubungan antar kelompok harus dilihat dari perspektif kelompok bukan individu. Setiap individu dalam masyarakat dikelompokkan berdasarkan kategori yang berbeda-beda, misal jenis kelamin, suku, agama, dan pekerjaan. Maka terbentuk identitas individu, yang nantinya dapat membentuk identitas kelompok. setiap kelompok merasa lebih unggul dari kelompok lain. kelompok menjadi pusat segalanya atau etnosentris dan cenderung besifat in-group, melihat kelompok lain sebagai musuh. Hal-hal sepeti ini yang berpotensi timbulnya konflik intergroup. Dapat disimpulkan bahwa konflik intergroup merupakan ketidaksesuaian atau perselisihan yang terjadi antar kelompok, yang diakibatkan oleh kepentingan sama atau beda dan tujuan berbeda terhadap sesuatu isu dan terjadi pada waktu relatif sama. Tajfel and Turner (dalam Hewstone & Cairns, 2006) membedakan tipe konflik intergroup menjadi dua tipe, yaitu :
a. Objective Vs Subjective Conflict
Konflik objektif merupakan konflik yang memiliki sasaran atau tujuan yang jelas. Misalkan kekuasaan, kekayaan dan wilayah. Faktor penyebab Konflik objektif biasanya bukan berasal dari faktor psikologis, tetapi lebih mengarah pada faktor sosial, ekonomi, politik, dan struktur sejarah. Sedangkan konflik subjektif lebih kearah faktor psikologis (prasangka, stereotipe). Walaupun berbeda, konflik objektif dan subjektif dapat saling berhubungan dan konflik subjektif dapat bertahan lebih lama.
b. Explicit Vs Implicit Conflict
Konflik eksplisit (terbuka) adalalah konflik legitimasi dan institusional berdasarakan peraturan atau norma (kompetisi antar group atau kompetisi world cup dalam sepakbola). Menurut Tajfel and Turner perilaku terhadap out-group dalam konflik ini dibagi menjadi dua, yaitu : Instrumental behavior (perilaku sebagai alat) mengacu pada tindakan yang diarahkan pada in-group untuk memenangkan kompetisi (perilaku seperti itu) dapat diterangkan dalam
kaitan dengan alasan untuk memenangkan) dan Noninstrumental behavior ialah perilaku yang berkaitan dengan aspek psikologis. Hal ini berkaitan dengan bagaimana seseorang bersikap,dan berperilaku terhadap kelompok lain. Misalkan, Perilaku diskriminasi dan sikap prasangka terhadap out group. Konflik implicit (tersembunyi) adalah konflik yang mengacu pada perbedaan yang ada di dalam kelompok diakibatkan ketiadaan institusi yang jelas. Pembedaan di dalam kelompok sengaja dihembuskan oleh anggota kelompok tersendiri atau dari luar. Padahal sebenarnya tidak ada sesuatu hal berbeda secara mendasar.
Ada beberapa penyebab konflik antar supporter sebagai kelompok intergroup, yaitu :
1. Kepentingan sama.
Bila dua kelompok mempunyai kepentingan sama terhadap sesuatu, maka timbul persaingan untuk mendapatkannya. Ketika persaingan terjadi, maka ada upaya-upaya dari setiap kelompok untuk mendapatkan yang diinginkan, sehingga terkadang kelompok menggunakan tindakan-tindakan yang merugikan kelompok lain. Akibatnya timbul konflik antar kelompok (Bornstein, 2003).
2. Streotipe, prasangka dan diskriminiasi (Sear, dkk, 1994)
Menururt Sears, dkk, (1983) Streotype, prasangka dan diskriminiasi merupakan tiga komponen dalam antagonisme kelompok. Pertama, stereotipe yang merupakan komponen kognitif. Streotipe adalah keyakinan tentang sifat-sifa pribadi yang dimiliki orang dalam kelompok. Biasanya streotipe berdasarkan katagori sosial. Prasangka merupakan salah satu sikap yang cenderung negatif. Prasangka adalah sikap negatif terhadap kelompok tertentu atau seseorang karena keanggotaannya dalam kelompok tertentu (Baron & Bryne, 1997). Dasar munculnya prasangka adalah kekeliruan dan generalisasi yang tidak fleksibel (Allport, 1974). Menurut Baron dan Bryne, (1997) bila prasangka diartikan sebagai siikap, maka dalam memahami prasangka ada dua aspek, yaitu schema kognitif. Skema ini berfungsi sebagai framework kognitif;bagaimana mengorganisasi, mengintrepetasi, dan me-recall informasi (e.g.Fisk & Tayler, 1995). dan evaluasi negatif. Seseorang yang berprasangka, terhadap anggota kelompok lain, maka cenderung mengevaluasi secara negatif. Ketiga, diskriminasi yang merupakan komponen konatif. Diskriminasi adalah perilakuan berbeda dari pihak lain berdasarkan oleh keanggotaannya kelompoknya. Ketika seseorang mengalami perlakukan diskriminasi karena keanggotaanya sebagai aggota kelompok tertentu, maka, akan timbul konflik kecil pada diri orang tersebut. Bila ini terus berlanjut dan berlangsung lama, maka bisa terjadi konflik.
3. Identitas sosial atau katagori berbeda.
Setiap kelompok mempunyai identitas sosial berbeda. Indentitas suatu kelompok berkaiatan dengan dengan atribut yang dimiliki. Seperti ciri-ciri, nilai yang dianut, tujuan, dan norma. Identifikasi social sangat berguna untuk proses katagori dan perbandingan sosial (Hogg & Grieve, 1999). Deaux, dkk., (dalam Reid, 2004) mengidentifikasi ada empat katagori dalam identifikasi sosial, yaitu lapangan kerja dan hobi (siswa, atlet),afiliasi politik (democrat, feminis), etnik dan agama (Hispanic, jewish) dan stigma identitas (alkoholik). Identitas seperti yang di atas berdasarkan pada anggota yang memiliki kolektivitas besar. Kolektivitas bisa berdasarkan kesamaam yang dimiliki anggota kelompok. Seseorang cenderung menilai homogen kelompoknya dan cenderung menilai kelompok lain berbeda. Perbedaan identitas dapat memicu timbulnya konflik antar kelompok, bila tidak ditangani secara cepat dan tepat.
4. Ketidakadilan (injustice)
ketidakadilan sering kali menimbulkan konflik. Kita bisa melihat banyak konflik-konflik yang terjadi diakibatkan ketidakadilan. Menururt teori keadilan (equity theory), konflik terjadi karena adanya ketidakadilan dalam distribusi yang membuat orang atau kelompok menjadi distress dan frustasi. Akibatnya kelompok menggunakan cara menurut pandangan mereka benar, tetapi bagi kelompok lain hal tersebut dapat menimbulkan konflik. Namun perlu dipahami bahwa sebenarnya keadilan keadilan bersifat relatif atau subjektif bagi setiap orang atau kelompok.persepsi keadilan bagi setiap kelompok berbeda-beda. Orang atau kelompok lebih cenderung menilai sesuatu itu adil ketika hasil yang diperoleh lebih menguntungkan bagi kelompoknya sendiri.
5. Perilaku agresif
Perilaku agresif yang dilakukan suatu kelompok terhadap kelompok lain dapat menimbulkan konflik antar kelompok. Ketika suatu kelompok menyerang kelompok lain, maka kelompok yang diserang akan membalas. Hal ini akan bisa berlanjut kepada konflik yang berkepanjangan. Misalkan, ketika pertandingan sepakbola, suporter persija menyerang suporter persib Bandung, akibat terjadi tawuran. Kejadian ini berdampak timbulnya konflik.
Menurut Blake dan Mountein (dalam Johnson & Johnson,2000) konflik intergroup dihadapkan kepada dua kondisi, yaitu menang atau kalah. Kedua kondisi ini memiliki efek terhadap anggota dalam kelompok, hubungan antar kelompok dan struktur kelompok sendiri.
Bagi kelompok yang menang dalam konflik akan berdampak pada:
1. Cohesion meningkat
2. Ketegangan menururn
3. Berkuangnya figh spirit
4. Santai
5. Timbul kepasan diri
6. Streotype positif terhadp kelompok sendiri
7. Sterotype negatif terhadap kelompok lain
8. Konsolidasi semakin kuat
Bagi kelompok yang kalah dalam konflik akan berdampak pada:
1. Mencari alasan kenapa kalah
2. Ketegangan meningkat
3. Kelompok bekerja lebih keras
4. Melakukan recovery
5. Mencari kambing hitam atas kekalahan
6. Konformitas menurun
7. Menggantikan pemimpin
8. Belajar lebih banyak
Ditinjau dari dampak konflik antar kelompok, ada dua dampak yang ditimbulkan
akibat konflik intergroup, pertama dampak di dalam kelompok dan luar kelompok.
1) out-group
Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik, secara langsung atau tidak langsung
akan memiliki dampak terhadap kelompok tersebut. Bagi kelompok yang menang, kebanggaan dan popularitas kelompok semakin meningkat, dan bagi yang kalah, popularitas kelompoknya akan semakin pudar atau bahkan kelompok nya menjadi
bubar. Adanya menang dan kalah dalam konflik intergroup membuat sikap dan
image antar kelompok cenderung negatif (Echebarria & Guide,2003). Menurut
Forsyth (1983) konflik intergroup akan menyebabkan terjadi misperception antar
kelompok. Konflik menjadikan persepsi atau image setiap kelompok menjadi
negative. Selain itu, konflik intergroup juga dapat menimbulkan atau meningkatkan prasangka antar kelompok. selain itu hubungan antar kelompok khusunya komunikasi berkurang.
2) in group
Menurut Schein (dalam Wheelan, 1994) ada dua konsekuensi konflik intergroup
terhadap anggota kelompok yaitu: pertama, Cohesion semakin meningkat. Ketika
konflik intergroup terjadi, maka setiap anggota kelompok akan meningkatkan
interaksi antar anggota kelompok. Komunikasi dalam kelompok juga lebih intens
dilakukan dari pada sebelum terjadi konflik. Konflik membuat setiap anggota kelompok harus sering berinteraksi. Hal ini guna menghadapi atau mengantisipasi
kelompok lain. Bila di dalam kelompok timbul perpecahan, maka akan sangat sulit bersaing dengan kelompok lain. untuk setiap kelompok yang berkonflik berusaha untuk “mengikat” setiap anggota kelompok agar terus kompak dan solid, sehingga peluang untuk menang menjadi lebih besar. Kedua, loyalitas anggota kelompok semakin meningkat. Konflik membuat setiap anggota kelompok harus lebih patuh dan comform terhadap kelompoknya. Jika tidak demikian kelompoknya akan sulit melawan kelompok lawan. Konflik intergroup membuat setiap anggota kelompok lebih mempunyai rasa memiliki dan rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya, sehingga mereka berusaha untuk terus meningkatkan loyalitas terhadap kelompoknya. Menururt Blake dan Mouton (dalam Johnson & Johnson, 2000) konflik intergroup berdampak pada kekuatan struktur kelompok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cho, dan Connelley (2006) tentang efek konflik intergroup adalah peningkatan identitas sosial. Identitas sosial merupakan perasaan ‘memiliki’ terhadap kelompok. Dia juga mengatakan bahwa Ketika tingkat konflik tinggi, maka identitas sosial lebih baik dari pada ketika mengalami konflik yang lebih rendah. Hal ini menunjukan tinggi-rendahnya konflik mempengaruhi identitas sosial anggota terhadap kelompoknya. Menurut hasil penelitian Rempel, dkk, (1997), ancaman yang dirasa kelompok akibat konflik intergroup dapat mempengaruhi dalam pemecahan maslah. Semakin besar ancaman yang dirasa, maka kemampuan dalam pemecahan masalah semakin menurun dibandingkan dengan kelompok yang menerima sedikit ancaman.
Bagaimana cara mengurangi konflik yang terjadi dalam supporter? Ada beberapa cara yang harus dilakukan untuk mengurangi konflik, yaitu:
a). Komunikasi
Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan kontak dengan kelompok yang menjadi lawan konflik. Hal ini bertujuan untuk membuka komuniksi antar kelompok—yang selama konflik tidak berjalan dengan baik. Pendekatan Komunikasi merupakan elemen penting dalam memahami konflik dan menemukan resolusi konflik (Elliz &Maoz, 2003). Komunikasi merupakan salah satu saran yang efektif untuk mengurangi konflik intergroup. Dengan komunikasi dapat mengurangi bias-bias yang terjadi dalam konflik.Selain itu, komunikasi dapat mengurangi prasangka-prasangka yang terjadi selama konflik (Allport, dalam Costarelli, 2006).
b). Berunding
Setelah terjalin komunikasi antar kelompok, yang harus dilakukan adalah mengadakan perundingan untuk membuat suatu kesepakatan-kesepakatan yang dapat mengurangi konflik. Menurut Bila kedua kelompok tidak bisa menemui kesepakatan karena setiap kelompok amsing berpegang pada ego kelompoknya masing-masing, maka perlu orang ketiga sebagai mediator. Diharapkan dengan adanya pihak ketiga, jalannya perundingan lebih bisa fokus dan terkontrol pada permasalahan. Ada beberapa sifat yang harus dikembangkan setiap kelompok ketika dalam perundingan Pertama, Keterbukaan, setiap kelompok harus terbuka terhadap informasi, keinginankeinginan dan permasalahan yang ada. Dengan sikap saling terbuka akan membuat setiap kelompok akan mengetahui, memahami apa yang sebenarnya yang terjadi pada setiap kelompok. Keterbukaan juga bermanfaat untuk mengklarifikasi isu-isu selama terjadi konflik. Kedua, Saling menghargai, setiap kelompok harus saling menghargai pendapat atau keinginan padas setiap kelompok. Dengan sikap ini dapat menjaga dan membuat suasana kondusif selama proses perundingan. Sikap saling menghargai membuat setiap kelompok merasa nyaman dan bebas dalam menyampaikan ide-ide dan keinginan yang dimiliki. Bila kedua sifat diatas dikembangkan dalam perundingan, maka tidak mustahil kesepakat bersama akan lebih cepat diperoleh.
c). Menerima dan menjalani keputusan yang disepakati
Setelah kesepakatan telah ditetapkan secara bersama, yang harus dilakukan setiap kelompok adalah menerima kesepakatan tersebut dengan lapang dada. Selanjut setiap kelompok melaksanakan ketetapan yang telah disepakati bersama.
d). Evaluasi
Evaluasi sangat diperlukan untuk menilai apakah kesepakatan yang telah disepakati dijalan dengan baik oleh setiap kelompok. Bila tidak berjalan dengan baik, maka proses evaluasi harus dilakukan oleh setiap kelompok. Evaluasi juga bermanfaat untuk mengidentifikasi hambatan-hambtan atau permasalahan yang terjadi setelah perundingan. Dengan adanya evaluasi setiap kelompok akan mengetahui apa-apa yang sebaiknya harus dilakukan ke depan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan saya tentang fenomena rivalitas antar supporter sepak bola di atas saya menarik kesimpulan bahwa :
1. Ada 3 teori terbentuknya kelompok supporter yaitu adanya identitas kelompok, kedekatan dan keseimbangan
2. Supporter sepak bola adalah kelompok sosial tidak teratur
3. Salah satu alasan utama terbentuknya kelompok supporter adalah karena adanya keinginan untuk mendukung klub dari daerah yang ditempatinya.
4. Supporter merupakan salah satu contoh kelompok sosial akan terus mengalami perkembangan dan perubahan. Perubahan yang paling mencolok pada sebuah kelompok supporter adalah jumlah.
5. Dalam hubungan antar kelompok terdapat dua tujuan berbeda terhadap sesuatu yang sama. Hal ini menyebabkan setiap kelompok ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan mengorbankan kelompok lain.
Demikianlah yang dapat saya paparkan mengenai pengkajian fenomena sosial yang menjadi pokok bahasan dalam karya tulis ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubunganya dengan karya tulis ini. Saya mmohon maaf bila ada kessalahan dalam penulisan kata. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Daftar pustaka
James M. Henslin., Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi, Edwardville : Southern Illionis University.
Soerjono Soekanto., Sosiologi Suatu Penngantar, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1990.
Ivan M. Agung., Fakultas Psikologi UIN Suska Riau (http://papers.ssrn.com/sol3papers.cmf?abstract_id=2552360) diakses tanggal 20 November 2015.
7 komentar :
Contact
Translate
Popular Posts
-
LATAR BELAKANG Cuaca dan iklim adalah suatu siklus yang sangat penting untuk proses kehidupan di bumi ini, pengaruh cuaca dan iklim ...
-
PENDAHULUAN Gurun Sahara dalam bahasa Arab: الصحراء الكبرى , AS-ṣaḥrā' al-Kubra, atau sering disebut 'Desert Greatest'. Ad...
-
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Fenomena rivalitas antar supporter sepak bola Indonesia selalu menimbulkan rasa benci di benak kedua belah pihak....
-
PENDAHULUAN Latar belakang Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhada...
-
BAB I PENDAHULUAN Stasiun meteorologi di Indonesia sudah tersebar di seluruh pulau di Indonesia. Setiap stasiun memiliki peran d...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita selalu kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita ...
DewaZeus merupakan bagian dari situs ZeusBola, yang merupakan master bandar bandar taruhan judi bola, Casino, Poker, taruhan sabung ayam online S128, CF88 DewaPoker, Live Casino Dealer Resmi Lisensi Filipina Paling Terpercaya di Indonesia, hanya di DewaZeus.
Sebagai Kantor Cabang Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama dengan kongsi Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penaklukan Isle of Man buat beroperasi yang merupakan juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://dewazeus.pw/tag/ayam-pilipin/
https://dewazeus.pw/deposit-via-pulsa/
Ayo join sekarang di dewazeus.pw
CemePoker yaitu kantor cabang Poker Online, Domino, Ceme, dan Capsa yang menyediakan beraneka tidak sedikit game dengan 1 user ID saja dan cemepoker di anugerahkan juga sebagai delegasi judi poker bersama rating win tertinggi.
poker online menjamin 100% keamanan sekitar membernya lagi pemain Poker kami dipastikan 100% Player VS Player.
jangan sampai cabar nantikan pahala merenggut setiap bulannya dan imbalan referal segolongan hidup
Baca juga :
artikel poker
Ayo join sekarang di www.cemesamgong.com
Agen Poker pulsa Terpercaya Di Indonesia, lokasi badal Judi Online menyisakan pulsa ialah sepadan cukong judi yang mengemukakan atraksi poker online pada kala ini sudah sangat enteng degnan hadirnya pertunjukan ini poker online deposit via pulsa kemudahan bermutu berkelakuan disebuah atraksi judi online yang sanggup kita jumpai masa ini emang buah berusul makin tumbuhnya zaman dan teknologi saat ini didalam pertunjukan rungguhan online. Menurut hanya meninggalkan pulsa rupa kapital sedimen pertunjukan di poker deposit via pulsa online, petugas sudah mendapat kesempatan yang raya bermegah-megah lalu memenangkan permainan.
Berkelakuan mengusulkan pulsa didalam pergelaran judi online tentunya emang akan makin melanyak personel masa anda melakukan pementasan andalan online. Dengan masuknya sedimen melewati pulsa lalu pemain hendak becus sehubungan simpel bernilai berlagu serta berprofesi pemenang didalam sebentuk pertunjukan poker. Pertunjukan judi online endapan via pulsa mestinya bakal mencengkau sebagian kemaslahatan beraga yang piawai berbentuk pulsa doang atau berupa uang betul didalam sepotongan pergelaran judi online.
BACA JUGA:
poker deposit pulsa
judi poker via pulsa
judi poker pakai pulsa
Daftar sekarang hanya di ZeusBola
Promo bonus besar-besaran Pokervita
* Promo Harian
* Promo Mingguan
* Promo Bulanan
9 Games Dalam 1 Akun
* ADU Q
* BANDAR POKER
* BANDAR Q
* CAPSA SUSUN
* DOMINO 99
* POKER ONLINE
* SAKONG
* BANDAR 66
* PERANG BACCARAT (NEW)
Judi Poker Online
Texas Holdem Poker
Bandar Sakong Online
BACA JUGA :
Chip Poker Gratis Tanpa Deposit
Agen Domino PokerVita Menerima Deposit Aplikasi E-Money
Apk Pkv Pulsa Termudah dan Terbaik
Kontak Pokervita
Livechat Pokervita
WA: 08122222996
Wechat: pokervitaofficial
Line: vitapoker
Slot terkenal Hadirkan Permainan Slot Dengan Jackpot dan Kemenangan Yang Tinggi...
Ratusan Slot Bisa Anda Mainkan Disini...
Dapatkan Bonus Deposit Untuk Slot 10% dan Rollingan 0.5% Setiap Hari...
Bonus Referral Dengan Sistem Downline Berlaku Seumur Hidup..!!
Jangan Lewatkan Kesempatan Ini.
info
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Perutusan Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg menyediakan jasa pelayanan terhadap pembukaan akun permainan judi atau taruhan online bagi anda di delegasi judi online yg berkelas International, berlaku dan terpercaya hanya di judi via pulsa.
Sbg Perizinan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dengan perusahaan Sbobet beroperasi di Asia yang dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh penundukan Isle of Man kepada beroperasi yang merupakan juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://bolazeus.site/2018/12/31/situs-agen-taruhan-online-deposit-via-pulsa-25rb/
https://bolazeus.site/2018/12/30/agen-betting-online-deposit-via-pulsa-telkomsel/
https://bolazeus.site/2018/12/29/situs-agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya/
https://bolazeus.site/2018/12/28/agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya-di-asia/
promo sabung ayam
Daftar di Link Alternatif anti Internet Positif disini :
livechat zeusbola
alternatif zeusbola
Ayo daftar sekarang di Zeusbola
CLUB388CASH adalah situs judi slot online terpercaya 2021 yang sudah sangat diminati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Join bersama kami sekarang juga di CLUB388CASH
Bonus New Member 10%
Bonus Harian 5%
Yuk Buruan Join Sekarang Bersama Kami Di CLUB388CASH Situs Judi Slot Online Indonesia Terpercaya 2021
Banyak Permainan yang Mudah Mendapatkan JACKPOT!
Dengan jumlah deposit yang terjangkau sudah bisa memainkan semua permainan yang tersedia.
Minimal Deposit Rp.10.000,-
Minimal Withdraw Rp.50.000.-
Untuk pendaftaran bisa langsung Klik link berikut :
DAFTAR JUDI SLOT ONLINE
KONTAK :
WhastApp: 0819-1005-3031
Judi Slot Online Club388
Poker Online
Situs Poker Online
Situs Poker Deposit Pulsa
Posting Komentar