PENGARUH IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP TANAH



LATAR BELAKANG
Cuaca dan iklim adalah suatu siklus yang sangat penting untuk proses kehidupan di bumi ini, pengaruh cuaca dan iklim sangatlah banyak pengaruhnya untuk bumi . salah satu yang terpengaruh oleh cuaca dan iklim adalah tanah, dalam proses pembentukan tanah ada 5 faktor pembentuk tanah yaitu bahan induk, topografi, iklim, organism dan waktu. Ternyata di antara kelima faktor tersebut iklim adalah faktor yang paling penting dalam proses pembentukan tanah, ada dua unsur penting dalam iklim yang sangat mempengaruhi proses pembentukan tanah yaitu CH dan dan suhu, unsur berpengaruh dalam kecepatan proses kimia maupun fisik dalam pembentukan profil tanah. Bagaimanakah proses pembentukan tanah karena pengaruh iklim? Pada makalah ini saya akan mencoba memaparkan hal tersebut


RUMUSAN MASALAH
Pokok masalah yang akan saya bahas pada makalah ini antara lain: 
·       Mengapa cuaca dan iklim berpengaruh pada proses pembentukan tanah?
·       Bagaimana proses pembentukan tanah karena  pengaruh cuaca dan iklim?
·       Apa saja jenis-jenis tanah yang terbentuk akibat pengaruh cuaca dan iklim?
·       Apa dampak perubahan iklim pada pembentukan tanah?




IKLIM DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSES PEMBENTUKAN TANAH
  Pengertian cuaca dan iklim
Setiap tempat pada waktu tertentu memiliki suhu udara, tekana udara, kelembaban, keadaan awan, dan presipitasi yang relative berbeda. Keadaan yang berubah-ubah dari unsur-unsur meteorology dan atmosfer tersebut dikenal dengan cuaca.  Pada suatu tempat yang sama keadaan cuaca dapat berubah hanya dalam tempo beberapa jam saja. Akan tetapi ada suatu keadaan dimana suhu, presipitasi, kelembaban dan hal-hal yang terkait dengan cuaca hanya dapat berubah dalam jangka panjang. Artinya perubahan tersebut tidak bias terjadi  hanya dalam waktu yang singkat, tetapi butuh waktu yang cukup lama untuk berubah. Keadaaan tersebut dikenal dengan iklim.
Iklim dan cuaca terbentuk dari unsur  yang sama diantaranya adalah penyinaran matahari, suhu udara, kelembapan udara, tekanan udara, angin, awan, dan curah hujan. Berikut penjelasanya
1.      Penyinaran matahari
Penyinaran matahari dapat mengubah suhu di permukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang dapat diterima oleh permukaan bumitergantung pada lamanya penyinaran, kemiringan sudut  sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan keadaan bumi sendiri.
2.      Suhu udara
Adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat pengukur suhu disebut thermometer . ada tiga maca skala pengukur suhu yaitu celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Energi panas matahari tidak semua diserap akan tetapi ada sebagian yang dipantulkan lagi ke atmosfer . berdasarkan letak astronomis suhu udara akan lebih tinggi di daerah sekitar ekuator. Garis pada peta yang menghubungkan tempat yang memiliki suhu udara sama disebut isoterm.
3.      Kelembapan udara
Adalah kandungan uap air dalam udara. Alat untuk mengukur kelembapan udara adalah hygrometer. Kelembaban udara dibagi tiga macam, yaitu:
·         Kelembapan mutlak atau absolute, adalah kandungan jumlah uap air dalam 1 meter kubik udara.
·         Kelembapan nisbi, adalah perbandingan antara tekanan uapair yang dikandung udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara pada tekanan dan tekanan tertentu yang dinyatakan dalam persen.
·         Kelembapan spesifik, perbandingan uap air yang ada dalam 1 kg udara


4.      Tekanan udara
Udara merupakan benda gas yang mempunyai massa, dan volume oleh karena itu udara memiliki tekanan yang disebut dengan tekanan udara. Alat pengukur tekanan udara disebut barometer.  Besar kecilnya tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb).
5.      Angin
 udara yang bergerak dari tekanan yang lebih tinggi ke tempat yang bertekanan lebih rendah disebut angin. Kecepatan angin tergantung pada perbedaan tekanan di kedua tempat, semakin besar beda tekananya maka semakin besar kecepatanya. Alat pengukur kecepatan angin adala anemometer ada beberapa jenis angin antara lain angin siklon, angin anti siklon, angin pasat, angin muson, dan angin lokal
6.      Awan
Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang-layang di udara, sedangkan yang dekat dengan bumi disebut dengan kabut. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggianya di dalam atmosfer. Awal yang bergumpal disubut cumulus, awan yang berlapis disebut stratus, awan yang berserat disebut sirus, sedangkan awan tinggi yang tidak memberikan hujan disebut alto, dan awan rendah yang member hujan disebut nimbus.
  Iklim mempunyai peranan besar terhadap pembentukan tanah, terutama sekali variasi antara suhu tanah dan suhu atmosfir. Atmosfer memancarkan cahaya panas melalui udara kering yang bersih tetapi menyerap sebagian besar radiasi gelombang pendek. Sebagian besar radiasi yang mencapai permukaan bumi kemudian diubah menjadi panas, sedangkan sebagian lainnya dipantulkan kembali. Energy panas inilah yang kemudian menyebabkan suhu memainkan peranan penting terhadap kecepatan reaksi dalam tanah meningkat 2-3kali lipat. Iklim juga mempunyai pengaaruh yang nyata terhadap kedalaman tanah dan tekstur tanah.  Pengaruh bersama dari curah hujjan dan suhu tinggi, seperti yang terjadi di daerah tropis menghasilkan suatu keadaan optimum bagi pembentukan tanah.
7.      Curah hujan
Curah hujan adalah banyaknya air atau Kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan juga dapat diukur dengan menggunakan corong hujan/ombrometer dengan satuan inci atau millimeter. Ada 4 jenis hujan berdasarkan proses terjadinya yaitu hujan konveksi, hujan orografis, hujan frontal, dan hujan konvergensi

     



PENGARUH CUACA DAN IKLIM TERHADAP PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Menurut Hardjowinegoro (2003) hanya ada lima faktor utama yang mempengaruhi proses pembentukan tanah. Salah satu dari kelima faktor  itu adalah iklim. Iklim merupakan factor terpenting dalam proses pembentukan tanah. Komponen ikklim yang paling berpengaruh dalam proses pembentukan tanah adalah suhu dan presipitasi (curah hujan).
PELAPUKAN BATUAN SECARA MEKANIS
Tanah berasal dari bahan-bahan induk, baik organik maupun mineral, yang terbentuk melalui berbagai proses. Bahan-bahan induk yang membentuk tanah adalah batuan-batuan yang ada di muka bumi yang mengalami pelapukan. Terkait dengan suhu dan pelapukan, suhu udaralah yang menyebabkan pelapukan pada batuan sehingga terbentuk tanah. Proses pelapukan batuan oleh suhu ini dinamakan pelapukan mekanis atau fisik. Batu akan memuai jika terkena suhu tinggi dan menyusut saat suhu rendah. Pelapukan batuan tersebut sebenarnya tidak begitu berarti tapi akan memberikan dampak nyata jika terjadi secara konstan dan bekali-kali (Sutedjo, 2005).

PELAPUKAN BATUAN SECARA KIMIA
Setelah mengalami pelapukan secara fisik, batuan akan mengalami pelapukan secara kimiawi.  Pelapukan kimia menyebabkan mineral terlarut dan mengubah strukturnya sehingga mudah terfragmentasi. Disinilah presipitasi memainkan perannya . dengan adanya air hujan, maka pencucian tanah berlangsung cepat sehingga pH tanah tidak terlalu basa. Karena tanah yang bersifat masam umumnya adalah tanah yang banyak mengandung humus (Sutedjo, 2005).Sebagai  pelarut dan pengangkut, maka air hujan akan mempengaruhi:
a.       Komposisi  kimiawi mineral-mineral penyuusun tanah
b.      Kedalaman dan deferensiasi profil tanah
c.       Sifat fisik tanah

Berikut adalah gambar proses pelapukan batuan menjadi tanah:

Reaksi-reaksi yang terjadi pada tanah meliputi:
a.      Solution, yaitu terlarutnya bahan padat menjadi ion yang dikelilingi oleh molekul cairan .
b.      Hidrolisis, yaitu reaksi suatu substansi dengan air yang membentuk hidroksida dan substansi baru yang lain yang lebih mudah larut dari substansi asalnya hidrolisis merupakan salah satu reaksi pelapukan yang merupakan salah satu reaksi pelapukan yang menyebabkan perubahan profil tanah.
c.       Karbinasi, yaitu reaksi suatu senyawa dengan asam karbonat. Hidrolisis dan karbonasi merupakan pelapukan kimia paling efektif dalam proses pembentukan tanah
d.      Reduksi, yaitu proses kimia dimana muatan negative naik, sedangkan muatan positif turun
e.      Oksidasi, yaitu kehilangan electron atau penggabungan suatu senyawa dengan oksigen. Mineral yang teroksidasi meningkat volumenya karena penambahan oksigen dan umumnya lebih lunak.
f.        Hidrasi, yaitu kombinasi kelikalia padat, seperti mineral atau garam dengan air. Hidrasi menyebabkan perubahan struktur mineral dengan cara meningkatkan volumenya
JENIS-JENIS TANAH YANG TERBENTUK AKIBAT PENGARUH IKLIM
Mohr(1992) menyusun klasifikasi tanah untuk pulau jawa dan Sumatra didasarkan pada sifat genese tanah berupa temperatur dan kelembaban udara, dalam susunan ini mohr membedakan atas:
·         Tanah lixivium bagi tanah-bertemperatur tinggi dan curah hujan melebihi evaporasi, terutama yang berwarna kuning dan coklat
·         Tanah merah atau lixivium merah bagi tanah-tanah yang bertemperatur tinggi dengan musim hujan berseling musim kemarau
·         Tanah pucat(bleekaarden) dengan temperature redah dan dan curah hujan melebihi evaporasi
·         Tanah hitam (zwartaarden) dengan temperature tinggi dan hujan berseling musim kemarau
·         Tanah Kristal garam temperature tinggi, evaporasi melebihi curah hujan
·         Tanah kelabu muda temperature tinggi dan tanah selalu tergenang air
·         Tanah hitam alkali temperature tinggi, dan musim hujan dan musim kemarau seimbang
Vilenskii (1925) memilah tanah menjadi 4 golongan berdasarkan factor-faktor yang terutama menguasai pembentukannya
·         Tanah thermogenik, tanah ini terbentuk  dan dalam iklim subtropis dengan factor pembentuk tanah, terutama temperature tinggi menyebabkan dekomposisi yang cepat terhadap mineral silikat dan mineralisasi yang cepat terhadap bahan organic dengan menghasilkan CO2 sehingga terbentuk tanah geluh berwarnna merah kuning, serta tanah laterit yang  kurang mengandung bahan organic.
·         Tanah lithogenik, tanah ini terutama terbentuk dan berkembang dalam iklim sedang lembab dengan factor utama vegetasi, sehingga mendorong timbulnya bahan organik, berkembang dan terbentuk terbentuk dalam iklim dingin seperti daerah tundra hutan.
·         Tanah halogenik, tanah yang berkembang dengan adanya garam natrium,






Pada tahun 1927 Valenskii kembali mengklasifikasi tanah seperti pada table berikut
Daerah
Kering
(arid)
Agak kering (semi arid)
Sedang (temperated)
Agak basah
(subhumid)
Basah (humid)
Kutub
Tundra
Tanah setengah gambut
Tanah gambut dan rumput
-
Tanah gambtu dan rumput
Dingin
Tanagh gambut kering
-
Tanah rumput hitam
Tanah rumput degradasi
Tanah podzol
Sedang
Tanah kelabu
Tanah chestnut
Tanah chernozem
Tanah hutan kelabu
Tanah podzol
Subtropik
-
Tanah kuning steppe kering
Tanah kuning
Tanah kuning degradasi
Tanah kuning terpodzolisasi
Tropik
Tanah merah setengah gurun
Tanah merah
Tanah laterit
Tanah merah degradasi
Tanah merah terpodzolisasi

Contoh persebarab tanah berdasakan iklim:
·         Tanah latosol, tersebar di daerah beriklim basah. Curah hujan lebih dari 300 mm/tahun dan ketinggian tempat berkisar 1000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami pelapukan lanjut.
·         Tanah grumusol, berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah subhumid atau sub arid curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun
·         Tanah podsolik, berasal dari batuan pasir kuarsa, tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun kesuburan rendah hingga sedang, warna merah dan kering
·         Tanah podsol, berasal dari batuan induk pasir. Penyebaran di daeerah iklim basah, topografi pegunungan, misalnya di Kalimantan tengah, Sumatra utara, dan papua
·         Tanah andosol, berasal dari batuan induk abu vulkanik, penyebaran di daerah iklim sedang dengan curahh hujan di atas 2500 mm/tahun tanpa bulan kering, umumnya dijumpai di lereng kerucut vulakn pada ketinggian diatas 800 meter. Warna tanah umumnya coklat, abu-abu hingga hitam.
·         Tanah mediteran merah kuning, berasal dari batuan kapur keras, persebaran di daerah iklim sub humid, topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 m. warna coklat hingga merah khusu tanah mediteran merah kuning di daerah topografi karst karst disebut “Terra Rosa”

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM PADA PEMBENTUKAN TANAH
Iklim di wilayah satu berbeda dengan iklim di wilayah lainya, karena itulah proses pembentukan tanah yang terjadi berbeda-beda pula. Dampak nyatanya adalah adanya perbedaan jenis tanah antar wilayah. Indonesia yang pada dasarnya beriklim tropis dimana musim panas dan musim hujan dating setiap enam bulan sekali memiliki tanah yang lebih subur daripada tanah di Negara-negara Eropa ataupun Negara-negara afrika. Akan tetapi perlu diingat pula bahwa waktu suga menjadi salah satu factor pembentukan tanah. Dan selama waktu berjalan manusia akan terus melakukan berbagai aktifitas dimana sebagian aktifitas tersebut seringkali berdampak buruk bagi alam misalnya overexploitation sumber daya alam, membuang sampah sembarangan, dan reklamasi pantai.
Telah dikemukakan sebelumnya  bahwa iklim dapat berubah, salah satunya karena aktivitas manusia. Karena itulah semakin tidak terkontrolnya perlakuan manusia kepada alam, akan semakin cepat terjadi perubahan iklim. Akibat perubahan iklim, lapisan salju melebur dan tanah akan lebih banyak menyerap sinar matahari. Umpan bali peleburan salju tersebut akan menyebabkan pemanasan global. Kenaikan temperatur akan mempengaruhi pasokan air yang berasal dari pencairan salju. Pada musim dingin air disimpan dalam bentuk salju dan secara bertahap dilepaskan pada musim semi dan musim panas. Pada bagian bumi labih panas, curah hujan akan meningkat pesat. Sungai-sungai di daerah tersebut akan sangat kering pada musim panas dan akan meluap pesat saat musim hujan tiba (Wibowo, 1996)
Komposisi ekosistem alami dapat rusak akibat  perubahan iklim ketika dampak perubahan iklim ketika dampak perubahan iklim tersebut tidak dapat ditanggapi oleh komponen pendukung ekosistem. Karena tanah merupakan salah satu komponen ekosistem alami (komponen abiotik) maka perubahan iklim akan merubah sifat tanah. Dengan begitu tanah Indonesia yang pada umumnya bersifat subur busa saja berubah menjadi tandus akibat perubahan iklim yang terjadi saat ini.

0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply

Berbagi itu indah

Diberdayakan oleh Blogger.