JENIS-JENIS ALAT METEOROLOGI YANG ADA DI STASIUN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA
BAB I
PENDAHULUAN
Stasiun meteorologi di Indonesia
sudah tersebar di seluruh pulau di Indonesia. Setiap stasiun memiliki peran dan
fungsi yang berbeda. Badan yang memiliki wewenang di stasiun meteorology
tersebut adalah BMKG (Badan meteorology Klimatologi dan Geofisika) Dalam
kegiatan pengamatan di stasiun meteorologi penggunaan alat sangat dibutuhkan.
Ada banyak alat-alat yang digunakan dalam penelitian di stasiun
meteorologi. Apa sajakah alat tersebut? Dalam makalah ini saya akan mencoba
menjelaskan beberapa alat-alat yang ada di stasiun meteorologi dan fungsinya.
LATAR BELAKANG
1.
Apa
saja jenis-jenis alat yang ada di stasiun meteorologi?
2.
Apa
saja fungsi alat-alat yang ada di stasiun meteorology?
3.
Apa
saja alat-alat yang tergolong dalam meteorology dan yang tergolong dalam
geofisika?
4.
Apa
saja alat-alat meteorology & klimatologi yang termasuk pencatat dan bukan
pencatat?
TUJUAN :
Mengenal dan memahami alat-alat yang
ada di stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
JENIS-JENIS
ALAT YANG ADA DI STASIUN METEOROLOGI & GEOFISIKA DAN FUNGSINYA
1.
ALAT PENGUKUR TEKANAN UDARA

A. BAROMETER AIR RAKSA
Membandingkan perbedaan tinggi air
raksa dalam tabung gelas dan di dalam bejana. Barometer air raksa berfungsi
untuk mengukur tekanan udara. Terdiri dari tabung gelas berisi air raksa,
bagian atasnya tertutup dan bagian bawahnya terbuka dimasukkan ke dalam bejana
air raksa.
B. BAROMETER ANEROID

A.3. BAROGRAPH

Barograph adalah istilah lain untuk barometer yang dapat merekam
sendiri hasil pengukurannya. Barograph umumnya menggunakan prinsip Barometer
Aneroid, dengan menghubungkan beberapa kapsul/ cell aneroid dengan sebuah pena
untuk membuat track pada kerta pias yang diletakkan pada tabung yang berputar
24 jam per rotasi. Pada pias terdapat garis-garis tegak menunjukkan waktu dan
garis mendatar menunjukkan tekanan udara.Tingkat keakuratan dari barograph,
salah satunya ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang digunakan.
Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka barograph
tersebut terhadap perubahan tekanan udara.
A.4. ALTIMETER

Altimeter adalah alat untuk
mengetahui ketinggian suatu tempat terhadap MSL (mean sea level =
1013,25 mb = 0 mdpl). Altimeter sebenarnya adalah barometer aneroid yang
skala penunjukkannya telah dikonversi terhadap ketinggian. Sebagaimana kita
ketahui bahwa 1 mb sebanding dengan 30 feet (9 meter) atau dapat dicari
dengan pendekatan rumus:
H
= 221.15 Tm log (Po / P)
2.
ALAT PENGUKUR SUHU UDARA
THERMOMETER

A.
THERMOMETER
BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Merupakan
thermometer air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang
terjadi (thermometer bola kering). Adapun thermometer bola basah adalah
thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain basah
agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang
diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi.

B.
THERMOMETER
MAXIMUM
Thermometer air raksa ini memiliki
pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air
raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali
pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula,
thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan
magnet.
Dari gambar disamping dapat
diilustrasikan bahwa apabila temperatur naik dan kolom air raksa tidak
terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang sempit. Ujung kolom
menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus pada
bagian yang sempit setelah air raksa dalam bola temperatur menyusut. Ujung lain
dari kolom air raksa tetap pada tempatnya.
Untuk pengamatan suhu udara ujung
kolom ini menunjukkan suhu udara karena penyusutan air raksa kecil sekali dan
dapat diabaikan. Jadi Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi setelah
terakhir dikembalikan. Thermometer dikembalikan setelah dibaca.

C.
THERMOMETER
TANAH
Prinsipnya sama dengan thermometer
air raksa yang lain, hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari
kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50 dan 100 cm, harus
tanam sebuah tabung silinder untuk menempatkan thermometer agar mudah untuk
melakukan pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan membenamkan bola
tempat air raksa sesuai dengan kedalaman yang diperlukan.
3.
ALAT PENGUKUR KELEMBABAN UDARA

A.
PSYCHROMETER
BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Psychrometer ini terdiri dari dua
buah thermometer air raksa, yaitu :
1.
Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu
udara sebenarnya.
2.
Thermometer Bola Basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air
dapat berkondensasi.

B.
PSYCHOMETER
ASSMANN
Psychrometer
assmann terdiri dari 2 buah thermometer air raksa dengan pelindung logam
mengkilat. Kedua bola thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat. Kipas
angin terletak diatas tabung pada tengah alat. Gunanya untuk mengalirkan
(menghisap) udara dari bawah melalui kedua bola. Thermometer langsung menuju
keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian sehingga logam mengkilat
mencegah sinar matahari langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah dan
sinar matahari yang kuat.

A.
HYGROMETER RAMBUT
Rambut menunjukkan perubahan dimensi jika kelembaban udara
berubah-ubah. Perubahan dimensi dapat dipakai sebagai indikasi kelembaban nisbi
udara.
Hygrometer rambut ada yang bersifat non recording dan recording
(Hygrograph).
4.
ALAT PENGUKUR KECEPATAN ANGIN

A.
ANEMOMETER
Yaitu sebagai
perangkat atau alat yang digunakan untuk mengukkur kecepaatan angin. Dengan
anemometer kita dapat memperkirakan pada hari itu. Selain itu anemometer juga dapat difungsikansebagai alat
pendeteksi cuaca buruk seperti angin topan ataupun badai. Pada dasarnya
anemometer adalah alat untuk mengukur
kecepatan udara atau kecepatan gas dalam fenomena terjadinya hembusan angin contohnya
untuk mengukur aliran udara di dalam saluran. Atau pengukuran arus terbatasi
seperti agin atmosfer.
5.
ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN

A.
OMBROMETER
Salah satu tipe pengukur hujan
manual yang paling banyak dipakai adalah tipe observatorium (obs) atau sering
disebut Ombrometer. Data yang didapat dari alat ini adalah curah hujan harian.
Curah hujan dari pengukuran alat ini dihitung dari volume air hujan dibagi
dengan luas mulut penakar.
6. ALAT PENGUKUR RADIASI MATAHARI

A.
ACTINOGRAPHY
Alat meteorologi yang digunakan oleh pengamat cuaca
untuk mengukur intensitas radiasi matahari total adalah actinograph.
Actinograph termasuk alat pengukur intensitas radiasi matahari total yang
mencatat sendiri berapa intensitas radiasi matahari yang dipancarkan.
Actinograph menggunakan dua buah logam bimetal sebagai sensor. Logam akan
bertambah panjang seiring dengan meningkatnya intensitas radiasi matahari.

B.
PENGUKUR SINAR MATAHARI JENIS
CAMPBLE STROKES
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan
memusatkan (memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar
matahari tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan
meninggalkan pada jejak pias. Dipergunakannya
bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat dipergunakan untuk memfokuskan
sinar matahari secara terus menerus tanpa terpengaruh oleh posisi matahari.
Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang konsentrik dengan bola gelas dan
sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika matahari bersinar sepanjang
hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak pias terbakar yang tak
terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka jejak dipiaspun
akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagian-bagian terbakar yang
terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.

C. SOLARIMETER DAN PYRANOMETER
Digunakan untuk mengukur radaiasi matahari total. Untuk memperoleh
data intensitas matahari secara kontinue, Solarimeter dihubungkan ke sebuah
alat pencatat yang dinamakan Chart Recorder yang mempunyai sifat Self Balancing
Potentiometric yaitu suatu recorder yang bekerjanya berdasarkan keseimbangan
antara signal (tenaga listrik yang masuk berasal dari Solarimeter dengan tenaga
listrik dari power supply. Gerakan dan kedudukan pena ditentukan oleh
keseimbangan kedua unsur tersebut. Dengan demikian recorder ini memerlukan
tenaga listrik yang diperlukan selain untuk keseimbangan juga untuk
menggerakkan pias (Chart) dan jam. Recorder ini sangat peka terutama ketika
sedang beroperasi, sedapat mungkin dihindarkan terhadap getaran-getaran yang
dapat mengganggu keseimbangan.
7. ALAT PENGUKUR ARAH DAN KECEPATAN ANGIN

A.KOMPAS
Kompas adalah alat navigasi untuk menentukan arah berupa sebuah panah
penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi
secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat
membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara,
selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan
sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah.

B. CUP COUNTER DAN WIND VANE ANEMOMETER
Pergerakan udara atau angin umumnya
diukur dengan alat cup counter anemometer, yang didalamnya
terdapat dua sensor, yaitu: cup – propeller sensor untuk
kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah angin.
Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan ketinggian
10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang
sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang
menjulang tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat
penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari
tiang anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan
penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama
untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki
ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap
sambaran petir.
II.
ALAT-ALAT YANG TERMASUK DALAM METEOROLOGI &
KLIMATOLOGI DAN TERMASUK DALAM GEOFISIKA
A.
Alat-alat yang masuk dalam meteorology dan klimatologi
1. Anemometer
2. Thermometer
3. Hygrometer
4. Ombrometer
5. Barometer
6. Campbell Stoke
7. Kompas
8. Actinograph
B.
Alat-alat yang masuk dalam geofisika
1.Altimeter
III. ALAT-ALAT
METEOROLOGI & KLIMATOLOGI YANG TERMASUK PENCATAT DAN BUKAN PENCATAT
A. ALAT-ALAT METEOROLOGI & KLIMATOLOGI YANG TERMASUK
PENCATAT
1.Termometer
Temperatur atau suhu
udara dapat diukur dengan menggunakan thermometer. Termometer sederhana yang
dapat digunakan yaitu Termometer dinding dan thermometer maksimum-minimum. Termometer
yang dapat mencatat sendiri secara otomatis disebut termograf.
Catatan suhu pada thermometer dapat
menunjukkan adanya perubahan suhu udara sepanjang hari. Hasil pengukuran suhu
dalam satu hari kemudian dirata-ratakan sehingga akan didapatkan besaran suhu
tertentu yang disebut suhu harian. Dari catatan suhu harian selama sebulan,
ternyata besar suhu harian tidak sama. Suhu harian selama sebulam
dirata-ratakan sehingga diperoleh
suhu bulanan. Suhu bulanan pun berbeda-beda dalam setahun. Suhu udara di
daratan rendah lebih tinggi daripada di pegunungan. Demikian pula suhu udara di
daerah tropis lebih tinggi daripada di daerah lintang sedang dan daerah kutub.
2.Barometer
Tekanan Udara dapat diukur dengan
menggunakan Barometer. Barometer otomatis yang dapat mencatat sendiri disebut
barograph. Besarnya tekanan udara di permukaan bumi adalah 76 cm/Hg atau 760
mmHg atau 1 Atmosfer. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara dalam
meteorology yaitu milibar (mb) dengan konvensi: 1 atm = 1.013 mb.
3.Higrometer
Kelembaban udara berkaitan dengan
kandungan air dalam udara. Semakin banyak kandungan air di udara maka udara
tersebut semakin lembab. Semakin banyak matahari menyinari, maka penguapan akan
semakin tinggi. Kelembaban udara dapat diukur menggunakan hygrometer.
Higrometer yang dapat mengukur kelembaban udara secara terus-menerus dan
tercatat disebut higrograf.
B. ALAT-ALAT METEOROLOGI & KLIMATOLOGI YANG BUKAN
PENCATAT
1.Anemometer
Angin
dapat ditentukan arahnya menggunakan bendera angin dan kantong angin sedangkan
kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer. Arah angin menunjukkan
arah datangnya angin bukan kemana angin bergerak
Arah
angin menunjukkan arah datangnya angin bukan kemana angin bergerak. Arah angin
dipengaruhi oleh rotasi bumi. Oleh karena bumi berbentuk bulat, maka terjadi
pembelokan arah angin. Di daerah khatulistiwa pembelokannya sama dengan 0
derajat. Semakin ke utara atau ke selatan pembelokannya semakin besar.
jadi oleh karna itu
anemometer di gunakan untuk mengukur arah angin bukan digunakan untuk mencatat
2.Ombrometer Curah Hujan
dapat diukur menggunakan Ombrometer. Banyaknya hujan yang terjadi pada suatu
tempat dapat diketahui dengan pengukuran curah hujan. Alat pengukuran curah
hujan disebut Penakar Hujan atau Ombrometer. Di seluruh Indonesia terdapat
sekitar 4.000 unit alat penakar hujan. Hasil pengukuran curah hujan dikirim ke
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) untuk dianalisis lebih lanjut.
Alat
pengukur hujan biasa berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh selama 24
jam per hari pada suatu gelas ukur. Di sisi lain, alat pencatat huja pada kertas hujan otomatis mencatat jumlah
curah hujan pada kertas pencatat setiap hari atau setiap minggu.
Jumlah curah hujan tidak merata di
seluruh Indonesia. curah hujan di Nusa Tenggara Timur lebih sedikit daripada
curah hujan di Pulau Jawa. Curah hujan paling banyak terjadi selama bertiup
angin musim barat.
Jadi ombrometer juga
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur bukan untuk mencatat
karna ombrometer tidak bisa mencatat sendiri .
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa stasiun klimatologi mempunyai beberapa tugas diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pengamatan
klimatologi
b. Pengumpulan dan penyebaran data
c. Penganalisaan dan prakiraan di wilayahnya.
d. Pelayanan jasa klimatologi dan kualitas udara
b. Pengumpulan dan penyebaran data
c. Penganalisaan dan prakiraan di wilayahnya.
d. Pelayanan jasa klimatologi dan kualitas udara
DAFTAR PUSTAKA
:
0 komentar :
Contact
Translate
Popular Posts
-
LATAR BELAKANG Cuaca dan iklim adalah suatu siklus yang sangat penting untuk proses kehidupan di bumi ini, pengaruh cuaca dan iklim ...
-
PENDAHULUAN Gurun Sahara dalam bahasa Arab: الصحراء الكبرى , AS-ṣaḥrā' al-Kubra, atau sering disebut 'Desert Greatest'. Ad...
-
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Fenomena rivalitas antar supporter sepak bola Indonesia selalu menimbulkan rasa benci di benak kedua belah pihak....
-
PENDAHULUAN Latar belakang Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhada...
-
BAB I PENDAHULUAN Stasiun meteorologi di Indonesia sudah tersebar di seluruh pulau di Indonesia. Setiap stasiun memiliki peran d...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur kita selalu kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita ...
Posting Komentar